A. CBIS dan DATA
1. DEFISINI CBIS (COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM)
Apa itu Computer Based Information System? Berikut definisi mengenai CBIS menurut para ahli :
- Menurut Brigida (2012) CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.
- Menurut Fatta A.H (2007) CBIS atau Computer Based Information System merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem pembangkit informasi, dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manejemen yang membutuhkannya.
- Menurut Laudon & Laudon (2008) CBIS atau Computer Based Information System merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa CBIS atau Computer Based Information System adalah suatu sistem pengolah data menjadi sebuah
informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang
mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan
analisis.
2. Evolusi CBIS
Selama
tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa multinasional banyak
menyelesaikan pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global
Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang masih harus
diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem pengelolaan informasi berbasis
komputer yang mendunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan
multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan
bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung
operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan
untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah
koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan
diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia adalah
peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System atau CBIS).
Terdapat 5 jenis evolusi yang terdapat dalam CBIS atau Computer Based Information System, yaitu :
- Berfokus pada Data (SIA)
Menurut Margianti & Suryadi (1996) SIA
merupakan suatu rangkaian yang berkaitan satu sama lain untuk mendapatkan
informasi dari sebuah perusahaan untuk melakukan proses pencatatan akuntansi.
Tugas sistem informasi yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan
data, dan menyediakan dokumen. SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam
bentuk laporan akuntansi standar dan menyediakan database yang lengkap untuk
digunakan dalam pemecahan masalah. Video dibawah merupakan sistem informasi akuntansi :
- Berokus pada Informasi (SIM)
Tahun
1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara
penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh
pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep SIM menyadari bahwa
aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi
manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan
adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan informasi yang
akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan
tersebut. SIM secara khusus menghasilkan laporan yang sifatnya teteap dan rutin berdasarkan
data yang diperoleh dan dirangkum dari sistem pemprosesan transaksi. Sim hanya
menyoroti kondisi-kondisi yang khusus dan luar biasa, seperti kuota penjualan
untuk suatu wilayah tertentu jatuh dibawah tingkat yang diperkirakan, atau
karyawan telah melebihi batas pengeluaran tunjuangan perawatannya. Video dibawah mengenai sistem informasi manajemen :
- Berfokus pada Penunjang Keputusan (SPK)
Sistem
Pendukung Keputusan merupakan suatu ystem interaktif yang mendukung keputusan
dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang diperoleh
dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Tujuannya adalah meningkatkan
efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya,
memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat
dengan membantu integrasi antar tingkat dan memberikan dukungan untuk pembuatan
keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur. Video dibawah merupakan sistem penunjang keputusan :
- Berfokus pada Komunikasi (Otomatis Kantor)
Otomasi
perkantoran (Office Automation) mencakup semua sistem elektronik formal dan
informal yang terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dari orang-orang
didalam maupun diluar perusahaan. Kelompok pemakai OA adalah manajer,
sekretaris, dan pegawai administrasi. Tujuan dari OA untuk mengurangi biaya
administrasi, pemecahan masalah, dan pelengkap serta bukan pengganti. Beberapa
contoh aplikasi OA yaitu pengolahan kata, e-mail, voice mail, kalender
elektronik, konferensi audio/video, konferensi computer, imaging, dan desktop
publishing.
- Berfokus pada Konsultasi
Komputer
dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti
manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial
intelligence) atau biasa disebut dengan sistem pendukung kecerdasan sistem
pendukung ini memiliki beberapa karekteristik antara lain adalah belajar atau
memahami permasalahan berdasarkan pengalaman, memberikan tanggapan yang cepat
dan memuaskan terhadap situasi-situasi baru, mampu menangani masalah yang
kompleks, memecahkan permasalahan berdasarkan penalaraan dan menggunakan
pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan.
2. DATA
a. Hirarki Data
Menurut Suyanto (2005) hirarki data adalah urutan sebuah data. Hierarki membentuk sesuatu pada beberapa aturan yang khusus atau berdasarkan peringkat (misalnya kompleksitas dan tanggung jawabnya). Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Berikut ini adalah bentuk dari hirarki data :
a. Hirarki Data
Menurut Suyanto (2005) hirarki data adalah urutan sebuah data. Hierarki membentuk sesuatu pada beberapa aturan yang khusus atau berdasarkan peringkat (misalnya kompleksitas dan tanggung jawabnya). Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Berikut ini adalah bentuk dari hirarki data :
- Bits
Sistem
angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka
biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara
manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan
hanya dapat membedakan dua keadaan saja (ON dan OFF).
- Byte
Bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori.
- Field
Suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari sebuah field. Jadi field ibarat kumpulan karakter yang membentuk suatu kata.
- Record
Kumpulan item yang secara logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci.
- File
Kumpulan record yang sejenis dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti, misal gambar mewakili tabel nilai mata kuliah MIS.
- Database
Kumpulan dari beberapa file atau tabel yang saling berhubungan antara file yang satu dengan yang lainnya.
b. Penyimpanan Data Sekunder
Menurut Suyanto (2005) penyimpanan data sekunder terbagi menjadi 2 yaitu :
Menurut Djahir & Pratita (2015) pemrosesan data terdiri dari 3, yaitu :
d. Database dan DBMS
Menurut Martin (dalam Sutabri, 2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang (controlled redundancy) dan dikontrol dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya, dapat ditambah, diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol.
e. Peranan Database dalam Psikologi
c. Sejarah Sistem Pakar
DAFTAR PUSTAKA
b. Penyimpanan Data Sekunder
Menurut Suyanto (2005) penyimpanan data sekunder terbagi menjadi 2 yaitu :
- DASD
DASD atau Direct Access Storage Device merupakan suatu organisasi atau penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang memungkinkan catatan-catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan. Untuk mengakses data tersebut digunakan metode akses langsung yaitu magnetic disk, magnetic tape, optical laser disk.
- SASD
SASD atau Sequential Access Stroge Device merupakan data penyimpanan untuk dimasukan kedalam sebuah catatan yang telah disusun tertentu yang merupakan jenis memory eksternal mempunyai akses data secara tidak langsung (berurutan).
c. Pemrosesan Data (Batch, On Line, Real Time)
Menurut Djahir & Pratita (2015) pemrosesan data terdiri dari 3, yaitu :
- Batch
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dan diatur pengelompokkan
datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan
identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam
batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu,
data-data tersebut akan langsung diproses. Memproses transaksi dalam
kelompok atau batch. Tidak ada interaksi pengguna diperlukan sekali batch
processing sedang berlangsung. Ini membedakan batch processing dari proses
transaksi, yang melibatkan transaksi pengolahan satu per satu dan membutuhkan
interaksi pengguna.
- On Line
Online adalah sebagai data yang sebagai refleksi langsung diproses saat
dimasukkan, pengguna biasanya hanya harus menunggu waktu yang singkat untuk
jawaban. Contohnya adalah game, pengolah kata, sistem pemesanan. Pengolahan interaktif
atau online mengharuskan pengguna untuk memasok input.
- Real Time
Real time Input terus menerus, secara otomatis diperoleh dari sensor, misalnya, yang segera diproses untuk menanggapi masukan dalam waktu sesedikit mungkin. Setelah sistem ini selesai menanggapi membaca set berikutnya input data segera memproses itu. Sistem ini tidak memerlukan pengguna untuk mengontrolnya, ia bekerja secara otomatis.
d. Database dan DBMS
- Database
- DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010) Database
Management System (DBMS) adalah sebuah sistem software yang memungkinkan
pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, dan mengontrol akses ke
database.
e. Peranan Database dalam Psikologi
Pembuatan
database dalam bidang Psikologi sangat membantu dalam mencari data-data yang
dibutuhkan, misalnya seorang psikolog memberikan hasil assasment kepada orang
tua pasien yang mengalami gangguan OCD atau Obsessive Compulsive Disorder, maka ia harus
melihat data-data pasien tersebut melalui data-data yang disimpan di database,
berupa “Pasien OCD”, yang didalamnya terdapat data berupa nama, umur, alamat, nama
orang tua, lama mengalami gangguan, hasil tes psikologis, dan lainnya. Dengan
adanya database tersebut, user atau psikolog tersebut hanya membutuhkan satu primary key untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan, sehingga tidak terjadi data ganda.
2. SISTEM PAKAR (SP) DAN ARTIFICAL INTELLIGENCE (AI)
a. Definisi Sistem Pakar (SP)
- Menurut Kristanto (2004) sistem pakar (SP) adalah program kecerdasan buatan yang menggambungkan basis pengetahuan (knowledge base) dengan mesin inferensi. Inferensi adalah suatu proses memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman yang terjadi.
- Menurut Durkin (2003) sistem pakar (SP) adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah yang dilakukan oleh seorang pakar.
- Menurut Laudon & Laudon (2002) sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pakar (SP) adalah sistem
pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer,
agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para
ahli.
b. Definisi Artifical Intelligence (AI)
-
Menurut Simon (1987) kecerdasan buatan adalah sebuah tempat sebuah penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan suatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
- Menurut Kristanto (2004), mendefinisikan kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang khusus ditunjukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer.
- Menurut Sri Kusumadewi (2003) Artificial Intellegence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa AI adalah ilmu
komputer yang bertujuan meniru dan menggunakan kemampuan pemikiran kesadaran
manusia untuk membantu memecahkan suatu masalah.
c. Sejarah Sistem Pakar
Menurut
Kusumadewi (2003) sistem pakar petama kali dikembangkan oleh komunitas AI
(Artificial Intellegence) pada pertengahan tahun 1956. Sistem Pakar yang
munculpertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang
dikembangkan oleh Newel dan Simon. Pertengahan tahun 1960-an, terjadi
pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis
(special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbauh dari
Universitas Stanford dan kemudian diikutu oleh MYCIN. Awal tahun 1980-an,
teknologi Sistem Pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai
muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1
pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric).
Sistem Pakar dari tahun ketahun selalu mengalami perkembangan.
d. Sejarah Artifical Intelligence (AI)
e. Hubungan Artifical Intelligence & Kognisi Manusia
- Masa Persiapan Kecerdasan Buatan (1943–1955) Warren McCulloch and Walter Pitts (1943) membuat karya pertama yang umumnya disebut AI. Mereka membuat sebuah jaringan neuron buatan berdasarkan tiga sumber, yaitu: pengetahuan tentang fisiologi dasar dan fungsi neuron di otak, sebuah analisis formal logika proporsional Russell dan Whitehead, dan teori Turing komputasi. Pada tahun 1949, Donald Hebb menunjukkan aturan sederhana baru untuk memodifikasi kekuatan hubungan antara neuron. Namun, Marvin Minsky dan Dean Edmonds, dua mahasiswa sarjana di Harvard yang membangun komputer jaringan saraf pertama pada tahun 1950.
- Kelahiran Kecerdesan Buatan (1956) John McCarthy merupakan tokoh lain yang berpengaruh dalam AI. Setelah menerima PhD pada tahun 1951 di Princenton dan bekerja selama dua tahun sebagai instruktur, McCarthypindah ke Stanford dan kemudian ke Perguruan Tinggi Dartmouth, untuk dijadikan sebagai tempat penelitian. McCarthy yakin Minsky, Claude Shannon, dan Nathaniel Rochester untuk membantunya bersama-sama peneliti AS yang tertarik pada teori automata, jaring saraf, dan studi kecerdasan. Pada musim panas 1956, McCarthy mengumumkan 10 studi tentang kecerdasan buatan di Dartmouth College di Hanover, New Hampshire. Penelitian ini untuk melanjutkan atas dasar dugaan bahwa setiap aspek pembelajaran atau fitur lain kecerdasan bisa pada prinsipnya begitu tepat menggambarkan bahwa mesin dapat dibuat untuk mensimulasikan itu Sebuah usaha 8 untuk menemukan bagaimana membuat mesin menggunakan bahasa, bentuk abstraksi dan konsep, memecahkan jenis masalah yang terjadi pada manusia, dan memperbaiki diri .
- Antusiasme Awal, Harapan Besar (1952-1969) Pada masa ini, AI sukses berkembang. GPS adalah program pertama untuk mewujudkan pendekatan “pemikiran manusiawi”. Keberhasilan GPS dan program selanjutnya sebagai model kognisi yang dipimpin Newell dan Simon (1976) merumuskan hipotesis sistem symbol fisika terkenal, yang menyatakan bahwa “sistem simbol fisika dibutuhkan dan sarana yang memadai untuk tindakan cerdas umum.” Di IBM, Nathaniel Rochester dan rekan-rekannya menghasilkan beberapa program AI pertama. pada tahun 1952, Arthur Samuel menulis serangkaian program untuk catur (draft) yang akhirnya belajar untuk bermain di level amatir yang kuat.
Artificial Intelligence
merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer)
dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Pada awal
diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun
seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi
kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat
hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk
mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia. Sedangkan Kognisi diartikan
sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh
pengetahuan. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan
memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami,
menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi
biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang
mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat,
komunikasi, neurosains, serta kecerdasan buatan. Dengan demikian, melaui
pengetahuan yang di olah oleh manusia tentang proses berpikir dan mengetahui
bagaimana cara untuk membuat asumsi-asumsi yang pasti tentang bagaimana cara
berpikir tersebut, maka dengan asumsi-asumsi itulah para peneliti
menggunakannya untuk mendesain suatu program komputer yang mempunyai kecerdasan
secara buatan.
f. Aplikasi Sistem Pakar
f. Aplikasi Sistem Pakar
- ELIZA
Eliza
adalah salah Sistem Pakar yang dikembangkan pada tahun 1966. Ini adalah program
computer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna
berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang
terapis. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
- PARRY
Parry
adalah Sistem Pakar yang dikembangkan di Stanford University oleh seorang
psikiater, Kenneth Colby, Hilf, Webber dan Kreamer pada tahun 1972 yang
mensimulasikan seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa teori
menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoid memang ada, perbedaan respon
psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan
penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan
antara respon simulasi computer dan respon manusia.
- NETTALK
NETtalk,
program ini jenisnya cukup bebeda, berdasarkan pada jaring-jaring neuron,
sehingga dinamakan NETtalk. Program ini
dikembankan oleh Sejnowki disekolah medis Harvard dan Rosenberg di universitas
Princeton. Dalam program ini, NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya
keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fenom-feom, unit dasar
dari suara sebuah bahasa. Sistem ini memiliki tiga lapisan: lapisan unit,
dimana seitap unit merespons sebuah tulisan; dan sebuah lapisan unit
tersembunyi, dimana setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap unit input
maupun output. NETtalk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi
satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah
informasi yang kontekstual. Disini lafal “e” pada “net”, “neglec”, dan “red”
bisa ditangkap dengan bunyi yang berbeda. Setiap NETtalk membaca sebuah kata,
program ini membandingkan pelafalannya dengan lafal yang benar yang disediakan
manusia, kemudian menyesuaikan kekuatannya untuk memperbaiki setiap kesalahan.
g. Generalisasi Peranan AI dalam Bidang Psikologi
g. Generalisasi Peranan AI dalam Bidang Psikologi
Tes
inventori yaitu salah satunya adalah tes EPPS (Edward Perssonal Preference Schedule) merupakan tes yang dapat
dilakukan menggunakan AI atau kecerdasan buatan. Aplikasi tes kepribadian atau
tes inventori berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam
proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga
memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan
memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing.
Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup
menarik. Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini
tidak bisa menggantikan seorang ahli karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi
sistem pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang
di-input oleh seorang programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah
selalu dikembangkan.
Brigida. 2008. Sistem
informasi berbasis komputer. http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2017
Connolly,
T. M. & Begg, C. E. (2010). Database
systems: A practical approach to design, implementation and management.
Boston : Pearson Education.
Djahir,
Y. & Pratita, D. (2015). Bahan ajar
sistem informasi manajemen. Yogyakarta : Deepublish
Durkin, J. (2003). Expert
system design and development. New Jersey : Prentice Hall Internasional.
Fatta A.H. (2007). Analisis
& perancangan sistem informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Kristanto,
A. (2004). Jaringan syaraf tiruan (konsep dasar, algotima, dan
aplikasi). Yogyakarta : Gava Media.
Kusumadewi, S. 2003. Artificial intelligenci (teknik dan aplikasinya) edisi pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Laudon, J.P. & Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta : Salemba
Empat.
Margianti, E. S & Suryadi, H. S. (1996). Sistem informasi manajemen. Jakarta :
Universitas Gunadarma
Russel, S & Norvigm P. (2003). Artificial
intelligence : a modern approach. Prentice hall, second edition. Jakarta : Salemba Empat.
Simon, H. A. (1987). Sistem pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Suyanto, M. (2005). Pengantar
teknologi informasi untuk bisnis. Yoyakarta : Andi Offset.