Pages

#SIP - TUGAS 2 SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

A. CBIS dan DATA

1. DEFISINI CBIS (COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM)



Apa itu Computer Based Information System? Berikut definisi mengenai CBIS menurut para ahli :
  • Menurut Brigida (2012) CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.
  • Menurut Fatta A.H (2007) CBIS atau Computer Based Information System merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem pembangkit informasi, dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manejemen yang membutuhkannya.
  • Menurut Laudon & Laudon (2008) CBIS atau Computer Based Information System merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa CBIS atau Computer Based Information System adalah suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.

2. Evolusi CBIS


Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa multinasional banyak menyelesaikan pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang masih harus diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem pengelolaan informasi berbasis komputer yang mendunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia adalah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System atau CBIS).
Terdapat 5 jenis evolusi yang terdapat dalam CBIS atau Computer Based Information System, yaitu :
  • Berfokus pada Data (SIA)


Menurut Margianti & Suryadi (1996) SIA merupakan suatu rangkaian yang berkaitan satu sama lain untuk mendapatkan informasi dari sebuah perusahaan untuk melakukan proses pencatatan akuntansi. Tugas sistem informasi yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan menyediakan dokumen. SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar dan menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah. Video dibawah merupakan sistem informasi akuntansi :


  • Berokus pada Informasi (SIM)


Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan informasi yang akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut. SIM secara khusus menghasilkan laporan yang sifatnya teteap dan rutin berdasarkan data yang diperoleh dan dirangkum dari sistem pemprosesan transaksi. Sim hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus dan luar biasa, seperti kuota penjualan untuk suatu wilayah tertentu jatuh dibawah tingkat yang diperkirakan, atau karyawan telah melebihi batas pengeluaran tunjuangan perawatannya. Video dibawah mengenai sistem informasi manajemen :


  • Berfokus pada Penunjang Keputusan (SPK)


Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu ystem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Tujuannya adalah meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya, memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat dan memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur. Video dibawah merupakan sistem penunjang keputusan :


  • Berfokus pada Komunikasi (Otomatis Kantor)


Otomasi perkantoran (Office Automation) mencakup semua sistem elektronik formal dan informal yang terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dari orang-orang didalam maupun diluar perusahaan. Kelompok pemakai OA adalah manajer, sekretaris, dan pegawai administrasi. Tujuan dari OA untuk mengurangi biaya administrasi, pemecahan masalah, dan pelengkap serta bukan pengganti. Beberapa contoh aplikasi OA yaitu pengolahan kata, e-mail, voice mail, kalender elektronik, konferensi audio/video, konferensi computer, imaging, dan desktop publishing.



  • Berfokus pada Konsultasi


Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau biasa disebut dengan sistem pendukung kecerdasan sistem pendukung ini memiliki beberapa karekteristik antara lain adalah belajar atau memahami permasalahan berdasarkan pengalaman, memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi-situasi baru, mampu menangani masalah yang kompleks, memecahkan permasalahan berdasarkan penalaraan dan menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan.



2. DATA

a. Hirarki Data

Menurut Suyanto (2005) hirarki data adalah urutan sebuah data. Hierarki membentuk sesuatu pada beberapa aturan yang khusus atau berdasarkan peringkat (misalnya kompleksitas dan tanggung jawabnya). Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Berikut ini adalah bentuk  dari hirarki data :



  • Bits 


Sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (ON dan OFF). 
  • Byte


Bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori.

  • Field 
Suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari sebuah field. Jadi field ibarat kumpulan karakter yang membentuk suatu kata.

  • Record 
Kumpulan item yang secara logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci.
  • File

Kumpulan record yang sejenis dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti, misal gambar mewakili tabel nilai mata kuliah MIS.
  • Database

Kumpulan dari beberapa file atau tabel yang saling berhubungan antara file yang satu dengan yang lainnya.

b. Penyimpanan Data Sekunder

Menurut Suyanto (2005) penyimpanan data sekunder terbagi menjadi 2 yaitu :


  • DASD

DASD atau Direct Access Storage Device merupakan suatu organisasi atau penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang memungkinkan catatan-catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan. Untuk mengakses data tersebut digunakan metode akses langsung yaitu magnetic disk, magnetic tape, optical laser disk.
  • SASD

SASD atau Sequential Access Stroge Device merupakan data penyimpanan untuk dimasukan kedalam sebuah catatan yang telah disusun tertentu yang merupakan jenis memory eksternal mempunyai akses data secara tidak langsung (berurutan).

c. Pemrosesan Data (Batch, On Line, Real Time)

Menurut Djahir & Pratita (2015) pemrosesan data terdiri dari 3, yaitu :


  • Batch 

Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses. Memproses transaksi dalam kelompok atau batch. Tidak ada interaksi pengguna diperlukan sekali batch processing sedang berlangsung. Ini membedakan batch processing dari proses transaksi, yang melibatkan transaksi pengolahan satu per satu dan membutuhkan interaksi pengguna.
  • On Line


Online adalah sebagai  data yang sebagai refleksi langsung diproses saat dimasukkan, pengguna biasanya hanya harus menunggu waktu yang singkat untuk jawaban. Contohnya adalah game, pengolah kata, sistem pemesanan. Pengolahan interaktif atau online mengharuskan pengguna untuk memasok input. 
  • Real Time

Real time Input terus menerus, secara otomatis diperoleh dari sensor, misalnya, yang segera diproses untuk menanggapi masukan dalam waktu sesedikit mungkin. Setelah sistem ini selesai menanggapi membaca set berikutnya input data segera memproses itu. Sistem ini tidak memerlukan pengguna untuk mengontrolnya, ia bekerja secara otomatis.

d. Database dan DBMS

  • Database

Menurut Martin (dalam Sutabri, 2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang (controlled redundancy) dan dikontrol dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya, dapat ditambah, diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol. 

  • DBMS


Menurut Connolly dan Begg (2010) Database Management System (DBMS) adalah sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, dan mengontrol akses ke database.

e. Peranan Database dalam Psikologi




Pembuatan database dalam bidang Psikologi sangat membantu dalam mencari data-data yang dibutuhkan, misalnya seorang psikolog memberikan hasil assasment kepada orang tua pasien yang mengalami gangguan OCD atau Obsessive Compulsive Disorder, maka ia harus melihat data-data pasien tersebut melalui data-data yang disimpan di database, berupa “Pasien OCD”, yang didalamnya terdapat data berupa nama, umur, alamat, nama orang tua, lama mengalami gangguan, hasil tes psikologis, dan lainnya. Dengan adanya database tersebut, user atau psikolog tersebut hanya membutuhkan satu primary key untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, sehingga tidak terjadi data ganda.

2. SISTEM PAKAR (SP) DAN ARTIFICAL INTELLIGENCE (AI)

a. Definisi Sistem Pakar (SP)



  • Menurut Kristanto (2004) sistem pakar (SP) adalah program kecerdasan buatan yang menggambungkan basis pengetahuan (knowledge base) dengan mesin inferensi. Inferensi adalah suatu proses memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman yang terjadi.
  • Menurut Durkin (2003) sistem pakar (SP) adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah yang dilakukan oleh seorang pakar.
  • Menurut Laudon & Laudon (2002) sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pakar (SP) adalah sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli.

b. Definisi Artifical Intelligence (AI)



  • Menurut Simon (1987) kecerdasan buatan adalah sebuah tempat sebuah penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan suatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
  • Menurut Kristanto (2004), mendefinisikan kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang khusus ditunjukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas  dalam sistem kecerdasan komputer.
  • Menurut Sri Kusumadewi (2003) Artificial Intellegence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa AI adalah ilmu komputer yang bertujuan meniru dan menggunakan kemampuan pemikiran kesadaran manusia untuk membantu memecahkan suatu masalah.

c. Sejarah Sistem Pakar


Menurut Kusumadewi (2003) sistem pakar petama kali dikembangkan oleh komunitas AI (Artificial Intellegence) pada pertengahan tahun 1956. Sistem Pakar yang munculpertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. Pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbauh dari Universitas Stanford dan kemudian diikutu oleh MYCIN. Awal tahun 1980-an, teknologi Sistem Pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar dari tahun ketahun selalu mengalami perkembangan.

d. Sejarah Artifical Intelligence (AI)


  • Masa Persiapan Kecerdasan Buatan (1943–1955) Warren McCulloch and Walter Pitts (1943) membuat karya pertama yang umumnya disebut AI. Mereka membuat sebuah jaringan neuron buatan berdasarkan tiga sumber, yaitu: pengetahuan tentang fisiologi dasar dan fungsi neuron di otak, sebuah analisis formal logika proporsional Russell dan Whitehead, dan teori Turing komputasi. Pada tahun 1949, Donald Hebb menunjukkan aturan sederhana baru untuk memodifikasi kekuatan hubungan antara neuron. Namun, Marvin Minsky dan Dean Edmonds, dua mahasiswa sarjana di Harvard yang membangun komputer jaringan saraf pertama pada tahun 1950.
  • Kelahiran Kecerdesan Buatan (1956) John McCarthy merupakan tokoh lain yang berpengaruh dalam AI. Setelah menerima PhD pada tahun 1951 di Princenton dan bekerja selama dua tahun sebagai instruktur, McCarthypindah ke Stanford dan kemudian ke Perguruan Tinggi Dartmouth, untuk dijadikan sebagai tempat penelitian. McCarthy yakin Minsky, Claude Shannon, dan Nathaniel Rochester untuk membantunya bersama-sama peneliti AS yang tertarik pada teori automata, jaring saraf, dan studi kecerdasan. Pada musim panas 1956, McCarthy mengumumkan 10 studi tentang kecerdasan buatan di Dartmouth College di Hanover, New Hampshire. Penelitian ini untuk melanjutkan atas dasar dugaan bahwa setiap aspek pembelajaran atau fitur lain kecerdasan bisa pada prinsipnya begitu tepat menggambarkan bahwa mesin dapat dibuat untuk mensimulasikan itu Sebuah usaha 8 untuk menemukan bagaimana membuat mesin menggunakan bahasa, bentuk abstraksi dan konsep, memecahkan jenis masalah yang terjadi pada manusia, dan memperbaiki diri .
  • Antusiasme Awal, Harapan Besar (1952-1969) Pada masa ini, AI sukses berkembang. GPS adalah program pertama untuk mewujudkan pendekatan “pemikiran manusiawi”. Keberhasilan GPS dan program selanjutnya sebagai model kognisi yang dipimpin Newell dan Simon (1976) merumuskan hipotesis sistem symbol fisika terkenal, yang menyatakan bahwa “sistem simbol fisika dibutuhkan dan sarana yang memadai untuk tindakan cerdas umum.” Di IBM, Nathaniel Rochester dan rekan-rekannya menghasilkan beberapa program AI pertama. pada tahun 1952, Arthur Samuel menulis serangkaian program untuk catur (draft) yang akhirnya belajar untuk bermain di level amatir yang kuat.

e. Hubungan Artifical Intelligence & Kognisi Manusia


Artificial Intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia. Sedangkan Kognisi diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains, serta kecerdasan buatan. Dengan demikian, melaui pengetahuan yang di olah oleh manusia tentang proses berpikir dan mengetahui bagaimana cara untuk membuat asumsi-asumsi yang pasti tentang bagaimana cara berpikir tersebut, maka dengan asumsi-asumsi itulah para peneliti menggunakannya untuk mendesain suatu program komputer yang mempunyai kecerdasan secara buatan.

f. Aplikasi Sistem Pakar

  • ELIZA 


Eliza adalah salah Sistem Pakar yang dikembangkan pada tahun 1966. Ini adalah program computer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
  • PARRY

Parry adalah Sistem Pakar yang dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, Hilf, Webber dan Kreamer pada tahun 1972 yang mensimulasikan seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoid memang ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi computer dan respon manusia.
  • NETTALK

NETtalk, program ini jenisnya cukup bebeda, berdasarkan pada jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan  NETtalk. Program ini dikembankan oleh Sejnowki disekolah medis Harvard dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini, NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fenom-feom, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Sistem ini memiliki tiga lapisan: lapisan unit, dimana seitap unit merespons sebuah tulisan; dan sebuah lapisan unit tersembunyi, dimana setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap unit input maupun output. NETtalk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah informasi yang kontekstual. Disini lafal “e” pada “net”, “neglec”, dan “red” bisa ditangkap dengan bunyi yang berbeda. Setiap NETtalk membaca sebuah kata, program ini membandingkan pelafalannya dengan lafal yang benar yang disediakan manusia, kemudian menyesuaikan kekuatannya untuk memperbaiki setiap kesalahan.

g. Generalisasi Peranan AI dalam Bidang Psikologi


Tes inventori yaitu salah satunya adalah tes EPPS (Edward Perssonal Preference Schedule) merupakan tes yang dapat dilakukan menggunakan AI atau kecerdasan buatan. Aplikasi tes kepribadian atau tes inventori berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik. Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa menggantikan seorang ahli karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi sistem pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh seorang programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA


Brigida. 2008. Sistem informasi berbasis komputerhttp://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2017

Connolly, T. M. & Begg, C. E. (2010). Database systems: A practical approach to design, implementation and management. Boston : Pearson Education.

Djahir, Y. & Pratita, D. (2015). Bahan ajar sistem informasi manajemen. Yogyakarta : Deepublish

Durkin, J. (2003). Expert system design and development. New Jersey : Prentice Hall Internasional.

Fatta A.H. (2007). Analisis & perancangan sistem informasi. Yogyakarta : Andi Offset.

Kristanto, A. (2004). Jaringan syaraf tiruan (konsep dasar, algotima, dan aplikasi). Yogyakarta : Gava Media.

Kusumadewi, S. 2003. Artificial intelligenci (teknik dan aplikasinya) edisi pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Laudon, J.P. & Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta : Salemba Empat.

Margianti, E. S & Suryadi, H. S. (1996). Sistem informasi manajemen. Jakarta : Universitas Gunadarma

Russel, S & Norvigm P(2003). Artificial intelligence : a modern approach. Prentice hall, second editionJakarta : Salemba Empat.

Simon, H. A. (1987). Sistem pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset.


Suyanto, M. (2005). Pengantar teknologi informasi untuk bisnis. Yoyakarta : Andi Offset.




0 komentar:

Posting Komentar