MAKALAH SOFT SKILL
KECENDRUNGAN BAKAT DAN
PRESTASI YANG DIMILIKI MAHASISWA GUNADARMA(Tek Ind, Arsitek, dan Psi)
PEMBIMBING:
1PA07
Gunadarma
DISUSUN OLEH:
1.
Kandi
Larasati (15514765)
2.
Mahmudia
Ratri Kirana (16514330)
3.
Nur
Afriani (18514126)
4.
Wanita
Wynona (1C514181)
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis
Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan
makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya.Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Depok, 31 Juli 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar……………………………………………………..ii
Daftar Isi…………………………………………………………….iii
BAB I
Tujuan
Penulisan Makalah……………………………………………1
BAB II
Dasar
Teori…………………………………………………………...3
BAB III
Metode
Penelitian…………………………………………………...12
BAB IV
Hasil
Penelitian……………………………………………………...15
BAB V
Kesimpulan……………………………………………………….....19
Daftar
Pustaka…………………………………………………….....20
BAB I
1.
Latar
Belakang
Tujuan
pendidikan adalah mengembangkan potensi perserta didik dengan cara membekali
peserta didik dengan keterampilan memproses pengetahuan untuk menguasainya dan
memiliki keterampilan hidup, Keterampilan hidup yang dimaksud adalah
keterampilan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari hari maupun
keterampilan yang diperlukan untuk belajar di jenjang yang lebih tinggi,
misalnya keterampilan menganalisis, mengkritisi, memecahkan masalah,
mengtransfer pengetahuan yang telah dimiliki ke bidang bidang yang lain.
Diskusi
seputar anak berbakat dan keberbakatan di Indonesia merupakan hal masih
tergolong baru.Dalam arti hanya beberapa orang saja yang memahami terkait hal
ini. Banyak anak berbakat diperlakukan sama dengan anak anak yang lain dan
disamaratakan. Akibatnya banyak anak yang memiliki kelebihan namun “menguap”
begitu saja. Padahal jika praktisi pendidikan mampu untuk mengelola dengan baik
anak anak berbakat ini, sebenarnya akan lebih banyak manfaat yang dapat diambil
dari mereka.
Tulisan
dalam makalah ini sejatinya merupakan bagian kecil dari upaya memberikan
alternative pemahaman dalam bentuk kajian yang mengupas seputar prestasi dan
bakat khususnya bakat yang dimiliki mahasiswa Gunadarma. Maka dalam naskah ini
pembahasan tidak akan terlalu jauh dari topic topic yang meliputi pengertian
keberbakatan.
2.
Tujuan
Penulisan makalah
Makalah
ini ditulis dengan tujuan sebagai berikut:
1.
Menambah
dan memperkaya atau memerdalam pengetahuan mahasiswa khususnya mahasiswa
Psikologi tentang Keberbakatan.
2.
Mengetahui
kecendrungan bakat dan prestasi yang dimiliki beberapa fakultas yang ada di
Universitas Gunadarma, khususnya: Teknik Industri, Arsitek, dan Psikologi.
3.
Mengetahui
dan menemukan perbedaan bakat dan prestasi yang dimiliki mahasiswa
Universitas
Gunadarma.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pendidikan mempunyai peranan yang
sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi
pembangunan bangsa dan Negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara
kebudayaan tersebut mengenali, menghargai , dan memanfaatkan sumber daya
manusia dan hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan
kepada anggota masyarakatnya; kepada peserta didik.
Tujuan pendidikan pada umumnya ialah
menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat
dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan
berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan
masyarakat. Setiap orang ,mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda dan
karena itu membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula. Pendidikan
bertanggung jawab untuk memandu (yaitu mengidentifikasi dan membina) serta
memupuk (yaitu mengembangkan dan meningkatkan) bakat tersebut, termasuk dari
mereka yang berbakat istimewa atau memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa
(the gift dan talented).
Renzulli (Munandar, 2004: 6)
mengungkapkan bahwa ‘Dulu orang biasanya mengartikan “anak berbakat” sebagai
anak yang memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang tinggi.namun sekarang makin
disadari bahwa yang menentukan keberbakatan bukan hanya intelegensi
(kecerdasan) melainkan juga kreativitas dan motivasi untuk berprestasi’.
Kreativitas atau daya cipta memungkinkan
penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan tekhnologi, serta dalam semua
bidang usaha manusia lainnya.
A. Pengertian Kreativitas
“Secara
umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang
sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan
penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan” (Semiawan, 1999: 89)
Selain
dari apa yang telah disebutkan diatas, maka untuk memahami pengertian
kreativitas, maka Rhodes (Munandar, 1977) mengemukakan bahwa ada beberapa
tinjauan yang harus dikaji. Adapun definisi kreativitas itu dapat dikaji
melalui the Four P’s of Creativity (Person, Product, Process, and Press).
Kreativitas
sebagai pribadi (person), kreativitas itu mencerminkan keunikan individu dalam pikiran-pikiran
dan ungkapan-ungkapan.Halini dipertegas oleh Paul Swartz (1963) bahwa
kreativitas merupakan ekspresi tertinggi individualitas manusia.
Kretivitas
sebagai produk (product), suatu karya dapat dikatakan kreatif, jika karya itu
merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisinil dan bermakna bagi individu dan
/ atau lingkungan.Lebih jauh diungkapkan oleh Jhon A. Glover (1980) bahwa ada
tempat pemberangkatan yang terbaik, yaitu kriteria yang dianggap cukup
representatif oleh sebagian besar para ahli psikologi dalam mendefinisikan
kreativitas.Kriteria yang dimaksudkan adalah sipat kebaruan (novelty) dan
kegunaan (utility).
Kreativitas
sebagai proses (process) yaitu bersibuk diri secara kreatif yang menunjukan
kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berfikir. Para ahli yang
merumuskan definisi kreativitas berdasarkan proses, yaitu Spearman (1930) dan
Torrance (1974). Spearman (Munandar, 1977) berpendapat bahwa berfikir kreatif
pada dasarnya merupakan proses melihat atau menciptakan hubungan antara proses
sadar dan dibawah sadar. Sementara E.
Paul Torrance (Semiawan, 1999: 90) mendefinisikannya sebagai berikut:
‘Creativity,
as a process of becoming sensitive to problems, deficiencies, gaps in
knowladge, nissing elements, disharmonies, and so on; identifying the
dificulty; searching for solutions,
making guesses, or formulating hypothesis about the dificiences; testing and
retesting these hypothesis and posibly modifying and retesting; and finally
communicating the result’.
Kreativitas
sebagai press, menurut bahasa MacKinnon (Roslnaksky, 1970) The creative
situation, yaitu kondisi dari dalam atau luar, lebih konkritnya situasi
kehidupan atau lingkungan sosial, kultural, dan kerja yang memberikan kemudahan
dan mendorong penampilan fikiran dan tindakan kreatif.
Akhirnya
secara komprehensif kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan berfikir,
bersikap, dan bertindak tentang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa
(unusual) guna memecahkan berbagai persoalan, sehingga dapat menghasilkan
penyelesaian yang orisinal dan bermanfaat.
B. Teori Kreativitas
Teori yang
melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Teori Psikoanalisis
2. Teori Humanistik
3. Teori Cziksentmihalyi
1. Teori
Psikoanalisis
Pribadi
kretif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi
dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur
menjadi pemecahan inovatif dari trauma. Teori ini terdiri dari:
a) Teori
Freud
Freud
menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud
percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan
kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena
kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan
awal imajinasi.
b) Teori
Ernst Kris
Erns Kris
(1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan
tindakan kreatif.Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling
mampu “memanggil”bahan dari alam pikiran tidak sadar. Seorang yang
kreatif tidak mengalami hambatan untuk bias “seperti anak” dalam pemikirannya.
Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masala-masalah
serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka m ampu malihat
masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi
demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego).
c) Teori
Carl Jung
Carl Jung
(1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif)
memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat
tinggi.Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan
karya-karya baru lainnya.
2. Teori
Humanistik
Teori
Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat
tinggi. Teori Humanistik meliputi:
a) Teori
Maslow
Abraham
Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang
menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan
tersebut adalah:
o
Kebutuhan
fisik/biologis
o
Kebutuhan
akan rasa aman
o
Kebutuhan
akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
o
Kebutuhan
akan penghagaan dan harga diri
o
Kebutuhan
aktualisasi / perwujudan diri
o
Kebutuhan
estetik
Kebutuhan-kebutuhan
tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan
“deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau
transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat
kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas dari neurosis, orang yang
mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of
insight).
b) Teori
Rogers
Carl Rogers
(1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
o
Keterbukaan
terhadap pengalaman
o
Kemampuan
untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
o
Kemampuan
untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Apabila
seseorang memiliki ketiga cirri ini maka kesehatan psikologis sangat baik.
Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya
kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga
merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.
3. Teori Cziksentmihalyi
a. Ciri pertama
yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalahPredisposisi genetis (genetic
predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka
terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah
menjadi pemusik.
b. Minat
pada usia dini pada ranah tertentu
Minat
menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu,
sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
c. Akses
terhadap suatu bidang. Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor
dalam bidang yang diminati sangat membantu pengembangan bakat.
d. Access to
a field. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat +
tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang
terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam b idang
yang diminati sangat penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan dari
orang-orang penting.
e.
Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk
menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang
perlu untuk mencapau tujuannya.
Ciri-ciri
Kepribadian Kreatif menurut Csikszentmihalyi:
Csikszentmihalyi
mengemukakan 10 pasang cirri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan
paradoksal tetapi saling terpadu secara dialektis.
1.
Pribadi
kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja
berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bias tenang dan rileks,
tergantung situasinya.
2.
Pribadi
kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naïf. Mereka
nampak memilliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak
(child like). Insight mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosional
dan mental. Mampu berfikir konvergen sekaligus divergen.
3.
Ciri
paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
4.
Pribadi
kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap
bertumpu pada realitas.
Keduanya
diperlukan untuk dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan
masa lalu.
1.
Pribadi
kreatif menunjukkan kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.
2.
Orang
kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama
3.
Pribadi
kreatif menunjukkan lecenderungan androgini psikoogis, yaitu mereka dapat
melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminin)
4.
Orang
kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang (passionate) bila menyangkut
karya mereka, tetapi juga sangat obyektif dalam penilaian karya mereka.
5.
Sikap
keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat
banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang
luar biasa.
C. Pengertian Keberbakatan
Bakat
adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri
seseorang, merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Definisi Columbus Group, bakat adalah
'asynchronous development', yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata,
mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang
secara kualitatif berbeda dengan orang normal. Renzulli (1981), bakat merupakan
gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan
keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggungjawab.
Menurut Tedjasaputra, MS (2003), bakat adalah kondisi seseorang yang dengan
suatu pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai kecakapan, pengetahuaan dan
keterampilan khusus.
Menurut
Widodo Judarwanto 2007, keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau
kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan intelektual musik, matematika,
fisika, kimia, elektronika, informasi tehnologi, bahasa, olahraga dan berbagai
tingkat kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya jauh di atas
rata-rata anak seusianya. Menurut Galton 2002, kebeberbakatan merupakan
kemampuan alami yang luar biasa, diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang
meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat, dan unjuk kerja.
Menurut
Renzulli 2002, keberbakatan merupakan interaksi antara kemampuan umum dan/atau
spesifik, tingkat tanggung jawab terhadap tugas yang tinggi dan tingkat
kreativitas yang tinggi. Menurut Clark
(1986), keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa,
yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan.
Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana
seseorang yang berbakat itu hidup.
Dilihat
dari sudut pandang berdimensi ganda, keberbakatan adalah kemampuan unjuk kerja
yang tinggi di dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau
bidang akademik tertentu. Dalam konsep luas dan terpadu, keberbakatan merupakan
kecakapan intelektual superior, yang secara potensial dan fungsional mampu
mencapai keunggulan akademiak di dalam kelompok populasinya dan atau berbakat tinggi
dalam bidang tertentu, seperti matematika, IPA, seni, musik, kepemimpinan
sosial dan perilaku kreatif tertentu dalam interaksidengan lingkungan dimana
kecakapan dan unjuk kerjanya itu ditampilkan secara konsisten.
Anak
berbakat didefinisikan oleh USOE (United States Office of Education) sebagai
anak-anak yang dapat membuktikan kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam
bidang-bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan
atau akademik spesifik, dan mereka yang membutuhkan pelayanan atau aktivitas
yang tidak sama dengan yang disediakan di sekolah sehubungan dengan penemuan
kemampuan-kemampuannya.
Karakteristik
anak berbakat adalah :
a.
Memiliki tingkat inisiatif, imajinasi dan kreatifitas yang juga demikian
tinggi.
b.
Namun sebaliknya dibalik kelebihan itu seringkali disertai penyimpangan
beberapa perilaku seperti gangguan sosialisasi, emosi tinggi dan labil,
agresifitas tinggi, gangguan konsentrasi, impulsifitas tinggi, gangguan tidur,
hiperaktif dan beberapa gangguan perilaku lainnya.
c.
Rasa tidak puas yng beralasan, yang bagi anak-anak lain puas/menerima begitu
saja akan hal-hal ilmiah.
d.
Kemauan untuk bekerja sendirian dalam jangka waktu yang lama.
e.
Kemampuan melihat adanya hubungan di antara bermacam-macam unsur dalam satu situasi
tertentu.
f.
Kemampuan yang tinggi di bidang matematika, membaca, mengungkapkan ide-ide
scienci, menggenerelisasikan hal-ihwal, berpikir kuantitatif.
g.
Renzulli menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang pada
hakikatnya adalah tiga kelompok ciri-ciri sebagai berikut:
h.
Kemampuan di atas rata-rata
i.
Kreativitas tinggi
j.
Pengikatan diri atau tanggung jawab terhadap tugas (task commitment)
Di
Indonesia pendidikan keberbakatan
menempati posisi penting dan mendapatkan legitimasi hukum. Banyak kebijakan
pemerintah yang berbentuk UU,Perpu,PP dan lain sebaginya yang pada intinya
mengatur tentang pendidikan khusus bagi masyarakat. Imbas dari hal itu dapat
dilihat dari beberapa formulasi-formulasi yang melahirkan gagasan tentang
pendidikan bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, diantaranya anak-anak
berbakat yang dalam perkembangannya, hal itu terwujud dalam bentuk-bentuk
pendidikan alternative semisal homeschooling,sekolah khusus dan lain-lain.
D. Hubungan Kreativitas dengan
Keberbakatan
Clark
berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan
otak,mengemukakan: “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan
sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu :
berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking,
feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986).
Menurut
Hurlock kreativitas menekankan pembuatan sesuatu yang baru dan berbeda.Sedangkan
Munandar menyebutkan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru
yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir serta
kemampuan untuk mengkombinasikan suatu gagasan.Evans juga menjelaskan bahwa
kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan hubungan-hubungan baru, untuk
melihat suatu obyek dari perspektif baru, dan untuk membentuk kombinasi baru
dari dua atau lebih konsep yang sudah ada dalam pikiran.Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa kreativitas adalah
kemampuan seseorang untuk menemukan hubunganhubungan baru dan membuat
kombinasi-kombinasi baru yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan
orisinalitas dalam berpikir sehingga dapat menciptakan sesuatu yang baru. Dalam
hal ini sesuatu yang baru tidak berarti sebelumnya tidak ada, akan tetapi
sesuatu yang baru ini dapat berupa sesuatu
BAB III
METODE PENELITIAN
Kami menggunakan kuosioner sebagai
metode untuk mendapatkan data dari mahasiswa/mahasiswi Universitas Gunadarma,
kami membagikan kuosioner hanya ke fakultas tertentu yaitu Tekhnik Arsitektur,
Tekhnik Industi, dan Psikologi. Karena menurut kami kuosioner sifatnya mudah
dipahami bagi mahasiswa/mahasiswi tersebut dan kami ingin mengetahui dalam bidang
tersebut mereka mempunyai kelebihan dan keterbakatan apa yang dimiliki fakultas
masing-masing kecuali didalam kelebihan dan keterbakatan didalam fakultas yang
diminati oleh siswa-siswi tersebut .Kami juga tidak memberi terlalu banyak
pertanyaan untuk menghindari rasa bosan pada mahasiswa/mahasiswi tersebut.Kami
memberikan 10 soal kuosioner yang dimana didalam kuosiner tersebut dapat kami
lihat seberapa jauh minta dan bakat yang dimiliki mahasiswa/mahasiswi
tersebut.Kami juga melihat prestasi yang dimiliki mahasiswa/mahasiswi
masing-masing dan nilai IPK yang dicapai selama ini.
Berikut
soal kuosioner yang kami gunakan:
1.
|
Berapa lama saya mempunyai kekuatan
energi fisik yang memungkinkan saya berkerja dengan konsentrasi penuh...
a.
±20 Menit
b.
±45 Menit
c.
1 Jam
d.
2 Jam
e.
>2 Jam
|
2.
|
Didalam diri saya memiliki sifat naif
(polos/lugu)...
a.
Sangat
setuju
b.
Setuju
c.
Kurang
setuju
d.
Tidak
setuju
e.
Sangat
tidak setuju
|
3.
|
Saya seorang yang suka berkerja keras,
ulet, dan tekun...
a.
Sangat
setuju
b.
Setuju
c.
Kurang
setuju
d.
Tidak
setuju
e.
Sangat tidak
setuju
|
4.
|
Saya adalah seorang yang mandiri bahkan
suka menentang tetapi berani mengambil resiko...
a.
Sangat
setuju
b.
Setuju
c.
Kurang
setuju
d.
Tidak
setuju
e.
Sangat
tidak setuju
|
5.
|
Saya adalah seorang yang bangga akan
karya saya sendiri...
a.
Sangat
setuju
b.
Setuju
c.
Kurang
setuju
d.
Tidak
setuju
e.
Sangat
tidak setuju
|
6.
|
Ketika saya mendapatkan sebuag prestasi,
saya tidak ingin menonjolkan apa yang saya capai...
a.
Sangat
setuju
b.
Setuju
c.
Kurang
setuju
d.
Tidak
setuju
e.
Sangat
tidak setuju
|
7.
|
Saya mengakui adanya faktor keberuntungan
dalam karir saya...
a.
Sangat
setuju
b.
Setuju
c.
Kurang
setuju
d.
Tidak
setuju
e.
Sangat
tidak setuju
|
8.
|
Pretasi yang pernah diraih dalam non
akademik...
a.
Futsal/
sepak bola
b.
Melukis
c.
Mendesign
d.
Menulis/mengarang
e.
DLL
f.
Tidak
punya prestasi
|
9.
|
Prestasi yang pernah diraih dalam akademik...
a.
Matematika
b.
Fisika/kimia
c.
Bahasa
Inggris
d.
Ekonomi
e.
DLL
f.
Tidak
punya prestasi
|
10.
|
IPK terakhir saya...
a.
>2
b.
>2 ≥
2,5
c.
≤2,5 ≥3
d.
≥3 ≤3,5
e.
>3,5
|
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Hasil dari penelitian
yang telah kami kumpulkan melalui angket kepada 3 fakultas berbeda di
Universitas Gunadarma (Fakultas Tek. Industri, Fakultas Akutansi, dan Fakultas
Psikologi) masing masing berjumlahkan 30 peserta, sebagai berikut :
Teknik
Industri
Pertanyaan
|
Sangat Setuju
|
Setuju
|
Kurang Setuju
|
Tidak Setuju
|
Sangat Tidak Setuju
|
|
|||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
1
|
Didalam diri saya memiliki sifat naik (polos/lugu)
|
26.6%
|
4 orang
|
60.0%
|
9 orang
|
13.3%
|
4 orang
|
0.0%
|
2 orang
|
0.0%
|
tidak
ada
|
19
orang
|
|
2
|
Saya seorang yang suka bekerja keras, ulet, dan tekun
|
26.6%
|
4 orang
|
46.6%
|
7 orang
|
26.6%
|
4 orang
|
0.0%
|
tidak
ada
|
0.0%
|
tidak
ada
|
15
orang
|
|
3
|
Saya adalah seorang yang mandiri bahkan suka menentang tetapi
berani mengambil resiko
|
26.6%
|
4 orang
|
46.6%
|
7 orang
|
26.6%
|
4 orang
|
0.0%
|
tidak
ada
|
0.0%
|
tidak
ada
|
15
orang
|
|
4
|
Saya adalah seorang yang bangga akan karya saya sendiri
|
33.3%
|
6 orang
|
60.0%
|
9 orang
|
6.6%
|
1 orang
|
0.0%
|
tidak
ada
|
0.0%
|
tidak
ada
|
16
orang
|
|
5
|
Ketika saya mendapatkan sebuah prestasi, saya tidak ingin
menonjolkan apa yang saya capai
|
33.3%
|
4 orang
|
46.6%
|
7 orang
|
26.6%
|
4 orang
|
0.0%
|
tidak
ada
|
0.0%
|
tidak
ada
|
15
orang
|
|
6
|
Saya mengakui adanya faktor keberuntungan dalam karir saya
|
40.0%
|
6 orang
|
53.3%
|
8 orang
|
6.6%
|
1 orang
|
6.6%
|
1 orang
|
0.0%
|
tidak
ada
|
16
orang
|
|
7
|
Berapa lama saya mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan
saya bekerja dengan konsentrasi penuh
|
20 Menit
|
45 Menit
|
1 Jam
|
2 Jam
|
>2 jam
|
|
||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
10.3%
|
3 orang
|
13.8%
|
4 orang
|
10.3%
|
3 orang
|
10.3%
|
3 orang
|
6.9%
|
8 orang
|
21
orang
|
|||
8
|
Prestasi yang pernah diraih dalam non akademik
|
Futsal/ Sepak bola
|
Menulis/Mengarang
|
Design/ Melukis
|
dan lain lain
|
Tidak punya prestasi
|
|
||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
26.6%
|
4 orang
|
13.3%
|
2 orang
|
26.6%
|
4 orang
|
26.6%
|
4 orang
|
6.8%
|
1 orang
|
15
orang
|
|||
9
|
Prestasi yang pernah diraih dalam akademik
|
Matematika
|
Fisika/Kimia
|
Bahasa Inggris
|
dan lain lain
|
Tidak punya prestasi
|
|
||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
6.6%
|
1 orang
|
6.6%
|
1 orang
|
26.6%
|
4 orang
|
26.6%
|
4 orang
|
26.67%
|
4 orang
|
14
orang
|
|||
10
|
Ipk Terakhir Saya
|
>2
|
>2 >= 2,5
|
<2,5>3
|
>3<3,5
|
>3,5
|
|
||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
0.0%
|
tidak
ada
|
6.6%
|
1 orang
|
26.6%
|
4 orang
|
33.3%
|
6 orang
|
26.67%
|
4 orang
|
15
orang
|
Akutansi
Pertanyaan
|
Sangat Setuju
|
Setuju
|
Kurang Setuju
|
Tidak Setuju
|
Sangat Tidak Setuju
|
||||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
1
|
Didalam
diri saya memiliki sifat naik (polos/lugu)
|
3,5%
|
1 orang
|
71,4%
|
20
orang
|
21,4%
|
6 orang
|
3,6%
|
1 orang
|
0,0%
|
tidak
ada
|
28 orang
|
|
2
|
Saya
seorang yang suka bekerja keras, ulet, dan tekun
|
21,4%
|
6 orang
|
57,1%
|
16
orang
|
21,4%
|
6 orang
|
0,0%
|
tidak
ada
|
0,0%
|
tidak
ada
|
28
orang
|
|
3
|
Saya
adalah seorang yang mandiri bahkan suka menentang tetapi berani mengambil
resiko
|
14,2%
|
4 orang
|
50,0%
|
14
orang
|
25,0%
|
7 orang
|
10,7%
|
3 orang
|
0,0%
|
tidak
ada
|
28
orang
|
|
4
|
Saya
adalah seorang yang bangga akan karya saya sendiri
|
39,2%
|
11
orang
|
57,1%
|
16
orang
|
0,0%
|
tidak
ada
|
3,6%
|
1 orang
|
0,0%
|
tidak
ada
|
28
orang
|
|
5
|
Ketika
saya mendapatkan sebuah prestasi, saya tidak ingin menonjolkan apa yang saya
capai
|
21,4%
|
6 orang
|
50,0%
|
14
orang
|
17,8%
|
5 orang
|
7,1%
|
2 orang
|
3,6%
|
1 orang
|
28
orang
|
|
6
|
Saya
mengakui adanya faktor keberuntungan dalam karir saya
|
71,4%
|
2 orang
|
64,3%
|
18
orang
|
25,0%
|
7 orang
|
25,0%
|
1 orang
|
3,6%
|
tidak
ada
|
28
orang
|
|
7
|
Berapa
lama saya mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan saya bekerja
dengan konsentrasi penuh
|
20 Menit
|
45 Menit
|
1 Jam
|
2 Jam
|
>2 jam
|
|||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
3,4%
|
1 orang
|
41,4%
|
12
orang
|
34,4%
|
10
orang
|
20,5%
|
10
orang
|
0,0%
|
tidak
ada
|
28
orang
|
|||
8
|
Prestasi
yang pernah diraih dalam non akademik
|
Futsal/ Sepak bola
|
Menulis/Mengarang
|
Design/ Melukis
|
dan lain lain
|
Tidak punya prestasi
|
|||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
26,7%
|
4 orang
|
40,0%
|
6 orang
|
33,3%
|
5 orang
|
0,0%
|
tidak
ada
|
0,0%
|
tidak
ada
|
15
orang
|
|||
9
|
Prestasi
yang pernah diraih dalam akademik
|
Matematika
|
Fisika/Kimia
|
Bahasa Inggris
|
dan lain lain
|
Tidak punya prestasi
|
|||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
26,7%
|
4 orang
|
46,6
|
7 orang
|
6,6%
|
1 orang
|
6,6%
|
1 orang
|
6,6%
|
1 orang
|
15
orang
|
|||
10
|
Ipk
Terakhir Saya
|
>2
|
>2 >= 2,5
|
1 Jam
|
2 Jam
|
>2 jam
|
|||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
0,0%
|
tidak
ada
|
0,0%
|
tidak
ada
|
40,0%
|
6 orang
|
33,3%
|
5 orang
|
26,7%
|
4 orang
|
15
orang
|
Psikologi
|
Pertanyaan
|
Sangat Setuju
|
Setuju
|
Kurang Setuju
|
Tidak Setuju
|
Sangat Tidak Setuju
|
|
||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
1
|
Didalam diri saya memiliki sifat naik (polos/lugu)
|
13.3%
|
2 orang
|
53.3%
|
8 orang
|
26.7%
|
4 orang
|
6.6%
|
1 orang
|
0.0%
|
tidak ada
|
15 orang
|
|
2
|
Saya seorang yang suka bekerja keras, ulet, dan tekun
|
20.0%
|
3 orang
|
80.0%
|
12 orang
|
0.0%
|
tidak ada
|
0.0%
|
tidak ada
|
0.0%
|
tidak ada
|
15 orang
|
|
3
|
Saya adalah seorang yang mandiri bahkan suka menentang tetapi
berani mengambil resiko
|
26.7%
|
4 orang
|
40.0%
|
6 orang
|
33.3%
|
5 orang
|
0.0%
|
tidak ada
|
0.0%
|
tidak ada
|
15 orang
|
|
4
|
Saya adalah seorang yang bangga akan karya saya sendiri
|
26.7%
|
4 orang
|
46.6%
|
7 orang
|
6.6%
|
1 orang
|
6.6%
|
1 orang
|
6.6%
|
1 orang
|
15 orang
|
|
5
|
Ketika saya mendapatkan sebuah prestasi, saya tidak ingin
menonjolkan apa yang saya capai
|
26.7%
|
4 orang
|
66.6%
|
10 orang
|
0.0%
|
tidak ada
|
6.6%
|
1 orang
|
0.0%
|
tidak ada
|
15 orang
|
|
6
|
Saya mengakui adanya faktor keberuntungan dalam karir saya
|
20.0%
|
3 orang
|
80.0%
|
8 orang
|
13.3%
|
2 orang
|
13.3%
|
2 orang
|
13.3%
|
2 orang
|
15 orang
|
|
7
|
Berapa lama saya mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan
saya bekerja dengan konsentrasi penuh
|
20 Menit
|
45 Menit
|
1 Jam
|
2 Jam
|
>2 jam
|
|
||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
6.6%
|
1 orang
|
20.0%
|
3 orang
|
46.6%
|
7 orang
|
20.0%
|
3 orang
|
6.6%
|
1 orang
|
15 orang
|
|||
8
|
Prestasi yang pernah diraih dalam non akademik
|
Futsal/ Sepak bola
|
Menulis/Mengarang
|
Design/ Melukis
|
dan lain lain
|
Tidak punya prestasi
|
|
||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
26.7%
|
4 orang
|
0.0%
|
tidak ada
|
6.6%
|
1 orang
|
33.3%
|
5 orang
|
33.3%
|
5 orang
|
15 orang
|
|||
9
|
Prestasi yang pernah diraih dalam akademik
|
Matematika
|
Fisika/Kimia
|
Bahasa Inggris
|
dan lain lain
|
Tidak punya prestasi
|
|
||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
13.3%
|
2 orang
|
13.3%
|
2 orang
|
13.3%
|
2 orang
|
26.6%
|
4 orang
|
33.3%
|
5 orang
|
15 orang
|
|||
10
|
Ipk Terakhir Saya
|
>2
|
>2 >= 2,5
|
1 Jam
|
2 Jam
|
>2 jam
|
|
||||||
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
PERSEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
|||
0.0%
|
tidak ada
|
0.00%
|
tidak ada
|
13.3%
|
2 orang
|
33.3%
|
5 orang
|
53.3%
|
8 orang
|
15 orang
|
KESIMPULAN
Tujuan
pendidikan adalah mengembangkan potensi perserta didik dengan cara membekali
peserta didik dengan keterampilan memproses pengetahuan untuk menguasainya dan
memiliki keterampilan hidup. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan
sangat berpengaruh untuk mecapai suatu kesuksesan. Dari sekian banyak mahasiswa
yang kami berikan angket
terdapat mahasiswa yang berbakat dalam bidang matematikan dan fisika. Hal ini
menunjukkan bahwa laki-laki unggul atau berbakat dalam bidang hitungan
sedangkan wanita lebih berbakat dalam bidang sastra.
DAFTAR PUSTAKA
Dheanurulagustina.blogspot.com/2012/01/makalah-perkembangan-kreativitas.html
0 komentar:
Posting Komentar