A. Peran Individu dalam Internet
Dengan setiap teknologi baru, hampir selalu ada periode terkait re-ogranisasi sosial dan kultur dan refleksi, dan kadang-kadang bahkan kecemasan dan konflik. Hampir selalu ada juga banyak pembicara jurnalis, ulama, dan orang biasa mencoba untuk memahami apa yang mereka ketahui dan mendengar tentang perkembangan teknologi baru. Sering mitos populer tentang teknologi baru dapat menjadi ekstrim, cenderung membesar-besarkan dampak negatif atau positif mereka percaya bahwa teknologi akan memiliki pada masyarakat, interaksi sosial, dan psikologis individu.
Setiap peran sosial adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan, dan bahwa kelakuan seseorang bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi sosial dan faktor-faktor lain. Perilaku prososial mencakup kategori yang lebih luas yaitu meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong dan bermanfaat bagi orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif si penolong. Determinisme teknologi karena melihat teknologi sebagai besar 'penggerak dan pengocok' balik transformasi sosial yang besar pada tingkat intuisi, interaksi sosial dan kognisi individu.
B.
Definisi Perilaku Pro-sosial
Perilaku
prososial merupakan tindakan bertujuan untuk kepentingan orang lain (Kassin,
Fein & Markus, 2011). Lebih lanjut, perilaku pro-sosial merupakan semua
jenis tindakan yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain selain
diri sendiri, seperti bekerja sama, berbagi, dan menghibur (Batson, dalam
Sanderson, 2011). Prososial diartikan sebagai sosial positif, sehingga perilaku
prososial merupakan perilaku yang mempunyai akibat atau konsekuensi yang
positif bagi orang lain, sehingga ketika seseorang melakukan bantuan terhadap
orang lain, prososial memiliki arti sebagai sosial positif atau mempunyai
konsekuensi positif (Fetchenhauer, dkk, 2006). Sosial positif ini didasarkan
atas nilai-nilai positif yang ada di masyarakat dan biasanya di tuntut untuk
dilakukan (Staub, dalam Ma, Li, & Pow, 2011). Perilaku prososial ialah
tindakan sukarela yang dilakukan sesorang atau sekelompok orang untuk menolong
orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun atau perasaan telah melakukan
kebaikan (David O.Sears. dkk, 1991). Pro-sosial bisa terjadi karena adanya
empati, nsosial dan perkembangan kognisi seseorang dimana perilaku menolong
lebih didasarkan, kepada pertimbangan hasil. Semakin dewasa anak itu semakin
tinggi kemampuannya untuik berfikir abstrak, semakin mampu ia untuk
mempertimbangkan usaha atau biaya yang harus ia korbankan. Untuk perilaku
menolong itu jika seseorang merasa mampu, maka ia cenderung menolong jika
seseorang merasa tidak mempu maka seseorang cenderung utuk tidak menolong.
C.
Pengertian Pro-sosial Menurut Para Tokoh
- Perilaku pro-sosial merupakan tindakan bertujuan untuk kepentingan orang lain (Kassin, Fein & Markus, 2011).
- Menurut O. Sears.Peplau, dan Taylor pengertian perilaku pro-sosial mencakup kategori yang lebih luas, segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif si penolong.
- Perilaku pro-sosial ialah tindakan sukarela yang dilakukan sesorang atau sekelompok orang untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun atau perasaan telah melakukan kebaikan (David O.Sears. dkk, 1991).
- Pengertian perilaku pro-sosial adalah segala bentuk tindakan positif yang diberikan pada orang lain tanpa keinginan untuk memperoleh imbalan untuk kepentingan diri sendiri (Edwin P Holiander).
Menurut
definisi oleh Wasserman dan Faust (1994) jejaring sosial dapat dipandang
sebagai sistem hubungan sosial ditandai dengan serangkaian actor (orang) dan
ties (percakapan) dalam sosial mereka. Kuat lemahnya ties dalam suatu jejaring
sosial oleh Granovetter (dalam Carolan & Natriello, 2006) dipengaruhi oleh
4 kriteria sebagai berikut ;
- Durasi
- Intensitas emosional
- Keintiman
- Pertukaran layanan atau bantuan
Perilaku pro-sosial dapat mengurangi perilaku
antisosial, yang secara sederhana, digambarkan sebagai perilaku yang tidak
diinginkan dalam lingkungan sosial merupakan lawan dari perilaku prososial
(Millon, dkk, dalam Millie 2009). Perilaku antisosial lebih mengarah menentang
pada norma norma yang berlaku pada masayrakat (Connor, 2002).
E.
Bentuk-Bentuk Perilaku Pro-sosial
Menurut Schoeder, perilaku pro-sosial mencakup hal-hal
sebagai berikut :
- Simpati (Sympathy) yaitu perilaku yang didasarkan atas perasaan positif terhadap orang lain, sikap peduli, serta ikut merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain.
- Kerjasama (Cooperation) yaitu kerjasama diartikan bahwa setiap orang mampu dan ingin bekerjasama dengan orang lain, meski bukan untuk keuntungan bersama.
- Membantu (Helping) yaitu perilaku mengambil bagian atau membantu urusan orang lain sehingga orang tersebut dapat mencapai tujuannya.
- Berderma (Donating) yaitu merupakan perilaku memberikan hadiah atau sumbangan kepada orang lain, biasanya berupa amal.
- Suka menolong (Altruisme) yaitu mengambil bagian untuk menolong orang lain, yang dilakukan tanpa pamrih, dan biasanya dalam bentuk menyelamatkan orang lain dari ancaman bahaya.
Baron
dan Byrne (2005) menyebutkan tiga aspek perilaku pr-ososial, yang antara lain:
- Menolong orang lain yang kesulitan (Helping A Stranger Distress)
- Penyebaran tanggung jawab dan menghindari kesalahan.
- Mengurangi suatu tindak pelanggaran (Deterring A Wrongdoer).
- Menahan godaan (Resist Temptation) Menurut Hing Keung Ma (2011)
Perilaku pro-sosial pada remaja dalam penggunaan
internet termasuk di dalamnya :
- Perilaku menolong. Dalam mengorganisir kegiatan dunia maya bersifat sukarela dan altruistik untuk membantu orang yang membutuhkan seperti contoh menggunakan sarana internet untuk membantu orang lain.
- Perilaku kerja sama dan berbagi. Menggunakan fasilitas internet sebagai sarana untuk mengajar dan belajar, sehingga meningkatkan pengetahuan dan wawasan seseorang.
- Mempertahankan hubungan yang afektif. Perilaku normatif dalam penggunaan internet. Contoh; dikenal dan diyakini oleh orang lain sebagai orang yang baik.
Menurut Sears, dkk. (1985) faktor penentu perilaku prososial
yang spesifik antara lain :
- Karakteristik Situasi, yaitu perilaku prososial dapat dipengaruhi faktor-faktor situasional seperti kehadiran orang lain (bystander effect), sifat lingkungan fisik seperti cuaca, ukuran kota dan derajat kebisingan serta tekanan keterbatasan waktu.
- Karakteristik Penolong, yaitu yang mempengaruhi perilaku prososial antara lain suasana hati, rasa bersalah, distress diri dan rasa empatik. Distress diri adalah reaksi pribadi seperti perasaan terkejut, takut, cemas, prihatin, tidak berdaya, atau perasaan apapun yang dialami terhadap penderitaan orang lain, sedangkan rasa empatik adalah perasaan simpati dan perhatian terhadap orang lain, khususnya untuk berbagi pengalaman atau secara tidak langsung merasakan penderitaan orang lain. Kaitan antara kepribadian dan pemberian bantuan tergantung pada sifat tertentu yang dibahas dan jenis bantuan tertentu yang dibutuhkan.
- Karakteristik Orang yang Membutuhkan Pertolongan :Seseorang cenderung menolong orang yang disukai dan anggap pantas untuk ditolong. Menurut Staub (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2003) terdapat beberapa faktor yang mendasari seseorang untuk bertindak prososial yaitu :
- Self Gain, yaitu harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan sesuatu, misalnya ingin mendapat pengakuan, pujian atau takut dikucilkan.
- Personal Values and Performs, yaitu adanya nilai-nilai dan
norma sosial yang diinternalisaikan oleh individu selama mengalami
sosialisasi dan sebagian nilai-nilai serta norma tersebut berkaitan dengan
tindakan prososial seperti berkewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan
serta adanya norma timbal balik.
- Emphaty, kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan
atau pengalaman orang lain. Prasyarat untuk melakukan empati, individu
harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengambilan peran.
DAFTAR PUSTAKA
KINERJA KELOMPOK :
NPM
|
Nama
|
Jobdesk
|
Link
|
|
11514875
|
Ayu Lestari
|
Mencari materi dan penyedia Internet.
|
||
11514343
|
Annette Jessica
|
Mencari materi dan penyedia
fasilitas (laptop).
|
||
18514633
|
Putri Wulandari
|
Mencari materi dan konsumsi.
|
||
16514340
|
Mahmudia Ratri Kirana
|
Mencari materi dan penyedia tempat.
|
||
16514066
|
Lidya Fitri Febriyanti
|
Mencari materi dan konsumsi.
|
||
16514043
|
Lestia Susilawati
|
Mencari materi dan konsumsi.
|
7 komentar:
Materinya mudah dipahami jadi bisa mengetahui perilaku pro-sosial remaja dalam penggunaan internet dan lainnya
Teknologi sangat berperan besar ya dalam Psikologi Sosial. Makasih kak materinya mudah dimengerti dan cukup lengkap
postingan yang baik,dapat menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca
Infonya cukup bagus dan dapat dipaham dengan jelas,bahasanya juga dapat dimengerti dengan jelas
Sorry ya telat, jaringn kmrn tidak stabil karna hujn yg cukup ders terpaksa saya coment baru hari ini.Singkat saja postinganya mudah dipahami dan tidk monoton untuk dibaca maupun di liat
Postingannya sudah cukup baik dan materi sangat mudah untuk dipahamai
Terima kash atas postingannya sangat membantu saya dan menambah ilmu saya.
Posting Komentar